Site Network: Personal | Online Shop | Gamat Jeli

 

This blog is about everything I want to share with you...



Berjaga dengan Investasi Emas


Orang tua zaman dulu biasa berinvestasi dalam bentuk emas, baik perhiasan maupun batangan. Investasi fisik lainnya berupa tanah, sawah, dan bangunan. Suatu waktu, jika diperlukan, misalnya untuk naik haji atau membiayai anak sekolah aset itu dicairkan. Untungnya berinvestasi seperti ini adalah mudah dicairkan dan lindung nilainya (hedging) yang cukup baik.

Harga emas cenderung stabil, fluktuasinya tidak jauh berbeda dengan inflasi. Pada tahun 1960-an harga ongkos naik haji saat setara dengan 250-300 gram emas. Sampai kini, ternyata masih sama, ongkos naik haji masih berkisar antara 250-300 gram emas.

Inilah mengapa, investasi emas di zaman sekarang masih tetap menarik. “Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang”, jangan berinvestasi hanya pada satu instrumen. Emas bisa menjadi pilihan diversifikasi portofolio investasi. Investasi emas bisa sebagai bumper, jika inflasi meninggi dan instrumen investasi dinilai akan kalah keuntungannya dari inflasi jika dicairkan.

Menurut Ahmad Ghazali, perencana keuangan Safir Senduk dan Rekan, investasi emas sebaiknya hanya sekitar 10-20 % dari total aset seseorang atau keluarga. Komposisi ini disebut paling rasional karena tujuannya bukanlah penumpukkan harta, tetapi memberikan perlindungan nilai dan menjadi benteng pertahanan terakhir pada aset kekayaan.(sharing)

Sumber: http://www.halalguide.info


Labels:

posted by n.lestari @ 2:47:00 PM,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home