Site Network: Personal | Online Shop | Gamat Jeli

 

This blog is about everything I want to share with you...



23 Jenis Jajanan Anak SD Berbahaya

Cimahi, Sedikitnya 23 jenis jajanan makanan dan minuman yang dijual di lingkungan SD di Kota Cimahi, terindikasi mengandung formalin, boraks, pewarna, dan pemanis yang berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini berdasarkan penelitian Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Proteksi Kota Cimahi yang dilakukan pada akhir Juli-November 2007 di 34 SD, dengan 28 produk jajanan dan tiga kriteria pengujian. Yakni produk jajanan yang diindikasikan mengandung bahan pengawet, pemanis, dan pewarna.

Ketua LPKSM Proteksi, Yudi Kemal, S.H. mengatakan, produk jajanan yang diindikasikan mengandung bahan pengawet sintetis (boraks, formalin, dan benzoat) antara lain bakso daging goreng dan kuah, batagor, cilok bumbu, sosis daging goreng, saus bakso ikan, dan cakue, bakso ikan kuah, bakso daging urat, cakue, cimol, mi basah dan kuah, serta keripik ayam.

“Sementara itu, produk jajanan yang diindikasikan mengandung pemanis (siklamat, dulsin, dan sakarin), antara lain agar-agar, es limun, es mambo, limun, es limun soda, gula sirup cincau, orson merah, sirup temu lawak, kue cubit, buah mangga iris, dan batagor kuah,” ungkap Yudi kepada watawan di kantornya, Jln. Kebon Rumput Cimahi, Kamis (17/1).

Sedangkan produk jajanan yang diindikasikan mengandung zat pewarna (rhodamin B, methayl yellow, dan amarhon), katanya, antara lain agar-agar, saus cakue, mi bumbu, buah mangga iris, kerupuk ali, gula sirup cincau, es cendol, es mambo, orson merah, limun, dan es limun sirup temu lawak.

Hasil laboratorium

Menurutnya, lokasi yang menjadi objek penelitian, di antaranya SDN Sudirman, SDN Kartika Siliwangi, SDN Baros, SDN Padasuka, SDN Sindangsari, SDN Cibeureum, SDN Cibeber, SDN Leuwigajajah, SDN Cipageran, SDN Pasirkaliki, dan SDN Tresna Budi.

“Untuk lokasi penelitian kami lakukan secara acak, tapi menyeluruh di tiga kecamatan se-Kota Cimahi. Setelah dites di laboratorium Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Provinsi Jabar, dari ke-28 sampel produk jajanan anak, 23 di antaranya positif mengandung pengawet, pewarna, dan pemanis yang membahayakan bagi kesehatan,” jelas Yudi.

Ia merinci, dari 13 sampel makanan yang diindikasi mengandung bahan pengawet, 9 di antaranya atau 70% terindikasi mengandung formalin dan boraks. Sementara itu, dari 15 sampel makanan dan minuman, sebanyak 14 produk (90%) terindikasi mengandung zat pewarna sintetis. Sedangkan dari 14 sampel makanan dan minuman, hanya 30% yang terindikasi mengandung zat kimia pemanis sintesis.

“Dari sejumlah makanan dan minuman yang diteliti masih ada yang menggunakan zat pewarna untuk tekstil dan cat. ini sangat membahayakan kesehatan, apalagi makanan ini dikonsumsi generasi penerus kita. Makanya, temuan ini akan kami laporkan ke Pemkot Cimahi melalui Dinas Kesehatan dan akan disebarkan sebagai informasi ke seluruh sekolah yang ada di Kota Cimahi,” tegas Yudi.

Ia mengharapkan pemerintah cepat tanggap terhadap masalah ini. Di samping itu, pihaknya pun akan memberikan penyuluhan kepada seluruh elemen masyarakat terkait, seperti para pedagang dan pengelola sekolah. Termasuk ibu-ibu PKK dan petugas posyandu.

Sumber: http://www.opinimasyarakat.com

Labels:

posted by n.lestari @ 4:45:00 PM,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home