Kanker Yang Menakutkan: Dari Makanan ?
Wednesday, July 16, 2008
Cara makan dan pengolahan makanan yang salah, acapkali menimbulkan berbagai penyakit. Hasil penelitian pusat-pusat penelitian kanker dan fakultas-fakultas kedokteran di Jerman mengungkapkan bahwa lebih dari 60 % kasus kanker disebabkan oleh minuman alkohol dan kesalahan-kesalahan dalam makanannya, baik dalam jangka waktu pendek atau panjang.
Kelebihan Berat Dan Terlalu Gemuk
Jerman, sebagai suatu negara yang tingkat kesejahteraan penduduknya melebihi negara-negara berkembang, juga mempunyai masalah kesehatan masyarakat. Satu dari tiga penduduknya menderita kelebihan berat yang berbahaya.
Penelitian terbaru yang dilakukan di Pusat Penelitian Heildelberg, menyimpulkan bahwa kelebihan berat mening-katkan resiko terkena kanker ginjal menjadi 2,5 kali lipat. Ibu-ibu yang mempunyai kelebihan berat, memiliki resiko tersendiri terhadap kanker saluran rahim.
Konsumsi lemak hewani sampai 70 gram sehari dapat menaikkan resiko terkena kanker. Mengapa itu terjadi?
- Pembongkaran lemak dalam tubuh akan menghasilkan asam galat. Dalam dosis yang tinggi, asam ini diduga menjadi penyebab kanker usus.
- Lemak daging sapi dapat meningkatkan kandungan besi dalam tubuh secara dratis, yang diduga dapat menye-babkan kanker usus.
- Lemak adalah penghantar energi yang tinggi sehingga secara tidak langsung merangsang pertumbuhan (perkem-bangan) sel-sel kanker dalam tubuh.
Makan Yang Terlalu Banyak Garam
Ahli-ahli kedokteran di Jerman mengingatkan bahaya kanker saluran pencernaan pada mereka yang sering atau secara teratur memakan daging yang diawetkan dengan air garam, ikan-ikan asap dan sosis. Ada 18 ribu kasus kanker tersebut tiap tahun di Jerman. Hal tersebut dapat terjadi karena di dalam usus terdapat penimbunan sejumlah besar garam yang tak dapat dibongkar, dan akan melepaskan suatu senyawa nitrosamin yang dapat menimbulkan kanker. Dalam penelitian yang dilakukan di Universitas Hongkong ditemukan bahwa bahan makanan yang berkadar garam tinggi akan menaikkan 30 % resiko kanker saluran pencernaan.
Terlalu Tinggi Temperatur Dalam Menggoreng Atau Mengasap
Para ahli pangan memperingatkan pada masyarakat agar tidak terlalu sering menggoreng, mengasap atau memba-kar dengan suhu yang terlampau tinggi. Bahaya tersebut Menurut Prof. Henschler dari Universitas Würzburg dise-babkan karena protein dengan perlakuan panas yang terlampau tinggi akan membentuk suatu „produk-produk Piro-lisa" yang merupakan suatu substansi prekusor.yang merangsang pertumbuhan sel-sel kanker. Prof. William Powrie seorang dokter dari Kanada mengemukakan bahwa seseorang yang mengkonsumsi makanan dengan digoreng atau dibakar, sebaiknya segera minum kopi, karena kopi dapat mengikat bahan-bahan penyebab kanker di dalam lambung kemudian memisahkannya dari tubuh.
Terlalu Sedikit Serat Kasar
Hanya satu dari empat orang Jerman memakan setiap harinya bahan-bahan yang mengandung serat kasar tinggi, seperti buah dan sayur segar. Bagaimana pentingnya memakan bahan makanan berserat kasar setiap harinya sebagai pertahanan melawan kanker, digambarkan dari hasil-hasil penelitian pangan berikut:
- Lemak dan asam galat yang dapat merangsang timbulnya kanker dapat dikurangi konsentrasinya oleh serat kasar tersebut.
- Serat kasar dapat mempercepat proses pencernaan, kadang-kadang sampai tiga kalinya. Sehinggga racun-racun penyebab kanker dapat lebih cepat dipisahkan.
Para ahli menegaskan pula bahwa pertahanan terhadap kanker dapat dilakukan melalui buah yang mengandung banyak vitamin C, dapat mengurangi resiko kanker sampai 50% Salah satu bahan untuk pertahanan diri dari kanker adalah mineral kalsium (yang banyak terdapat dalam susu segar). Mineral tersebut dapat mengikat asam galat dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker dalam usus.
Terlalu Banyak Minum Alkohol
Seseorang yang tiap harinya minum alkohol berkadar tinggi beresiko 5 kali lebih tinggi terhadap kanker saluran pencernaan. Lima seloki minuman beralkohol tinggi tiap harinya, dapat menaikkan resiko kanker rongga mulut sam-pai 1200%. Bila ditambah lagi dengan kebiasaan merokok 20 batang tiap harinya, maka resiko kanker saluran pencernaan naik dari 500 menjadi 4400%.
Dari data hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli dari Amerika, yang diperlihatkan melalui Gambar di bawah ini. Percobaan pada tikus percobaan yang diberi makan dengan bahan-bahan makanan beresiko kanker yang divariasikan jenisnya. Dari grafik yang terlihat, bahwa grup tikus yang beresiko tinggi terkena kanker (sampai 90 %) adalah mereka yang diberi makan dengan komposisi lemak tinggi dan serat kasar rendah.
Adapun grup yang diberi makanan lemak tinggi, serat kasar tinggi memperlihatkan prosentasi sedikit lebih tinggi (66 %) dibandingkan grup yang diberi bahan makanan lemak rendah, serat kasar rendah (63 %). Grup yang paling sehat adalah mereka yang diberi bahan makanan berkadar lemak rendah dan serat kasar tinggi (47 %).
Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa apakah tikus-tikus tersebut terkena kanker atau tidak sangat ter-gantung dari makanan yang diberikannya. Serat kasar dalam hal ini mampu melindungi sebagian tikus sehingga ti-dak terkena kanker, sedangkan lemak adalah suatu bahan yang merangsang tumbuhnya sel-sel kanker.
Sumber : “Gesundheit” ARD-TV Jerman dalam Majalah Hörzu no. 33, Agustus 1996
Labels: Healthy Info
posted by n.lestari @ 4:19:00 PM,